Malam Kamis hingga Jumat memiliki waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Masyarakat Indonesia rutin menggelar tahlil untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah Ta’ala. Secara bahasa, tahlil berarti membaca kalimat tauhid, “Lâ ilâha illallâh”, yang menegaskan tiada Tuhan selain Allah. Dalam tradisi Indonesia, tahlil menjadi rangkaian ibadah yang menyertakan doa-doa, ayat Al-Qur’an, dan shalawat untuk orang yang hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Tahlil biasanya digelar pada tujuh hari pertama setelah kematian, 40 hari, 100 hari, hingga 1000 hari. Setiap waktu memiliki makna tersendiri, sekaligus menjadi media pengingat akan kehidupan akhirat dan keberkahan pahala. Berikut urutan bacaan tahlil dan doa yang bisa diikuti lengkap dengan teks Arab, Latin, dan terjemahannya.
1. Pengantar dan Surat Al-Fatihah
Pembaca mengawali tahlil dengan memanjatkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para wali Allah. Kemudian pembaca mendoakan seluruh penduduk kubur dari kalangan muslim, termasuk orang tua, guru, dan mereka yang berjasa dalam kehidupan.
Teks Arab & Latin:
Terjemah:
“Kami panjatkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, istri, anak-anak, dan keturunannya. Al-Fatihah kami dedikasikan untuk mereka dan pahalanya kami serahkan kepada Allah.”
Pembaca menambahkan doa untuk seluruh sahabat nabi, ulama yang beramal, para penulis yang ikhlas, dan malaikat-malaikat terdekat. Kemudian doa diperluas untuk semua ahli kubur yang namanya disebutkan dalam tahlil, semoga Allah merahmati dan mengampuni mereka. Al-Fatihah.
2. Surat Pendukung dan Bacaan Dzikir
Surat Al-Ikhlas
Terjemah:
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, ‘Dia Allah yang Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan Dia.’ (diulang 3 kali)”
Tahlil dan Takbir
Terjemah:
“Tiada tuhan yang layak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar.”
Surat Al-Falaq
Terjemah:
“Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai fajar, dari kejahatan ciptaan-Nya, malam yang gelap, perempuan penyihir, dan orang yang dengki.”
Surat An-Nas
Terjemah:
“Aku berlindung kepada Tuhan manusia dari bisikan setan, baik dari jin maupun manusia.”
3. Surah Al-Baqarah dan Ayat Pilihan
Al-Fatihah
Terjemah:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.”
Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)
Terjemah:
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang hidup kekal, Maha Mengatur segala sesuatu, tidak tidur dan tidak mengantuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Surat Al-Baqarah ayat 284-286
Terjemah:
“Segala yang di langit dan bumi milik Allah. Dia akan menghisab setiap perbuatan manusia. Ampuni dosa kami, rahmatilah kami, dan lindungi kami dari siksa neraka.”
4. Istighfar, Tahlil, dan Shalawat Nabi
Pembaca mengulang istighfar:
Artinya: “Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.”
Selanjutnya, bacaan dzikir terbaik:
Artinya: “Tiada tuhan selain Allah.”
Shalawat Nabi disampaikan:
Artinya: “Ya Allah, curahkan rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya.”
Pembaca menutup dengan tasbih:
Artinya: “Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya, Maha Agung.”
5. Doa Tahlil Lengkap
Pembaca memohon perlindungan dari setan, menyerahkan pahala bacaan Al-Qur’an, tahlil, istighfar, dan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, ulama, wali, dan seluruh ahli kubur. Doa meliputi permohonan ampun, rahmat, kebaikan dunia dan akhirat, serta perlindungan dari siksa neraka.
Terjemah:
“Ya Tuhan kami, tunjukkanlah kebenaran itu benar dan berilah kami rezeki untuk mengikutinya. Tunjukkanlah kebatilan itu batil dan jauhkan kami darinya. Berikan kami kebaikan di dunia dan akhirat, serta lindungi kami dari siksa api neraka. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah.”