Pamekasan, 14 Juni 2025 – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) setelah Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, KH Taufik Hasyim, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di ruas Tol Pasuruan–Probolinggo. Insiden maut tersebut terjadi pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, tepatnya di KM 835.600 arah A.
Kecelakaan Tragis Saat Perjalanan Keluarga
KH Taufik Hasyim bersama istri dan sejumlah anggota keluarganya menaiki mobil Toyota Innova Zenix yang kemudian menabrak bagian belakang truk barang yang melaju di jalur yang sama, berdasarkan keterangan awal.
Pengemudi diduga kehilangan kendali setelah mobil mengalami selip. Akibatnya, mobil menabrak dan menyebabkan kerusakan parah pada bagian depan kendaraan. Dugaan sementara menyebutkan bahwa kondisi jalan dan kecepatan kendaraan menjadi faktor utama kecelakaan.
Korban Jiwa dan Kondisi Penumpang Lain
Insiden ini merenggut nyawa KH Taufik Hasyim dan istrinya, Amiroh Mawaddah, yang meninggal di lokasi kejadian. Sementara itu, sopir mobil, Moh Sholehhoddin (26), menderita luka berat, dan petugas segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Beberapa anggota keluarga lainnya juga ikut menumpangi mobil tersebut. Moh Syakir (7) mengalami luka ringan, Muhammad Ali (4) selamat tanpa luka, dan Siti Sulaiha (21) juga berhasil selamat. Tim medis dan petugas tol segera mengevakuasi seluruh korban setelah kejadian terjadi.
Respons dan Duka dari Nahdlatul Ulama
Kepergian mendadak KH Taufik Hasyim mengejutkan berbagai pihak, terutama di kalangan NU. Katib Syuriah PCNU Pamekasan, Ihya’uddin Yasin, membenarkan kabar duka ini dan menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi tersebut sejak dini hari.
“Beliau adalah sosok yang sangat aktif, berdedikasi, dan memiliki kontribusi besar dalam dakwah serta kegiatan sosial,” ujar Ihya’uddin. Ungkapan duka dan doa terus mengalir dari berbagai tokoh agama dan masyarakat yang mengenal almarhum secara pribadi.
Pemakaman di Jember, Tempat Pengabdian Terakhir
Jenazah KH Taufik Hasyim dan istrinya dijadwalkan dimakamkan di Kali Glagah. Kabupaten Jember, yang juga merupakan tempat di mana almarhum aktif sebagai pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum. Meski berdomisili di Jember, almarhum tetap menjalankan perannya sebagai Ketua PCNU Pamekasan dengan penuh tanggung jawab.
Selama menjabat, KH Taufik dikenal sebagai figur ulama yang visioner dan terbuka terhadap perubahan. Namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan tradisi pesantren.