beritakecelakaan.id – Pos pengaduan warga di Gedung Sate Bandung resmi beroperasi pada Senin, 6 Oktober 2025. Pada hari pertama, sebuah laporan menonjol muncul dari pasangan suami-istri asal Bandung Barat. Mereka melaporkan kasus kecelakaan di Tol Mohamad Toha yang merenggut nyawa anggota keluarganya.
Keluarga korban menceritakan bahwa mobil mereka mogok di KM 135 tol. Saat sang suami mencari suku cadang, mobil lain melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak kakak iparnya. Pengemudi sempat berjanji menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, namun janji itu tidak pernah terwujud.
Andri, suami korban, menegaskan belum ada tanggung jawab dari pihak pelaku. `Ia menyoroti sikap saling lempar tanggung jawab antara sopir dan pemilik mobil. Ia berharap laporan ke Gedung Sate dapat mendorong penyelesaian hukum yang lebih cepat dan adil bagi keluarganya.
Bale Pananggeuhan: Wadah Baru untuk Aduan Warga
Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuka pos pengaduan bernama Bale Pananggeuhan, berlokasi di sisi Masjid Pemprov Jawa Barat, Gedung Sate Bandung. Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat mengelola langsung pos ini sebagai pusat pelayanan terpadu bagi aduan publik. Layanan mencakup bidang pendidikan, kesehatan, sosial, hingga bantuan hukum.
Layanan beroperasi setiap Senin hingga Jumat pukul 08.00–16.00 WIB. Warga hanya perlu membawa KTP dan Kartu Keluarga untuk menyampaikan aduan. Petugas di pintu depan langsung mengarahkan warga ke meja pelayanan sesuai jenis keluhannya.
Pada hari pertama, ratusan warga datang menyampaikan laporan. Salah satunya, Ai Rosita dari Batununggal, mengeluhkan biaya pendidikan anaknya yang tinggi. Sebagai buruh cuci, ia mengaku sangat terbantu dengan pelayanan cepat. Ia menilai petugas bekerja tanggap karena proses pencatatan aduannya hanya memakan waktu sekitar 15 menit.
Sebagai bentuk keramahan, panitia juga menyuguhkan mie kocok khas Bandung kepada warga. Suasana ini menciptakan kesan bahwa layanan publik di Gedung Sate tidak hanya efisien tetapi juga manusiawi.
Pemerintah Dorong Tindak Lanjut Kasus
Keluarga korban berharap pemerintah melalui pos pengaduan bisa mempercepat penanganan kasus kecelakaan tol tersebut. Mereka menilai pelaku dan pemilik kendaraan belum menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah. Andri menegaskan keluarganya akan terus menempuh jalur hukum agar keadilan bagi korban tercapai.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen menindak setiap aduan melalui mekanisme resmi. Sekda Jabar menyebutkan bahwa setiap laporan akan diteruskan ke instansi berwenang. Ia juga memastikan tim pengawas akan memantau tindak lanjut agar tidak berhenti di meja administrasi.
Langkah ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam membangun sistem pengaduan publik yang responsif dan transparan. Dengan koordinasi antara aparat, lembaga, dan masyarakat, proses penyelesaian hukum diharapkan menjadi lebih cepat dan efisien.
Bale Pananggeuhan Jadi Simbol Keadilan Warga
Kehadiran Bale Pananggeuhan di Gedung Sate menjadi simbol keterbukaan dan partisipasi warga dalam mencari keadilan. Fasilitas ini memberi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan masalah tanpa rasa takut atau birokrasi yang berbelit.
Kasus kecelakaan tol yang dilaporkan menjadi bukti bahwa warga kini memiliki jalur resmi untuk menuntut tanggung jawab hukum. Pemerintah harus menjaga kepercayaan publik dengan memastikan setiap laporan mendapat tindak lanjut nyata.
Layanan publik yang cepat, ramah, dan berorientasi solusi akan memperkuat kehadiran negara di tengah masyarakat. Keberhasilan Bale Pananggeuhan tidak diukur dari jumlah laporan yang diterima, tetapi dari berapa banyak masalah warga yang benar-benar terselesaikan.
