BERITAKECELAKAAN.ID – Seorang pemuda bernama Muhamad Pahrudin (20) hilang setelah arus Sungai Cikaniki menyeretnya di Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Warga menyebut, Pahrudin terpeleset ketika menyeberangi jembatan sungai pada Senin siang. Saat itu, ia bermaksud mengambil rumput untuk pakan kambing.
Menurut keterangan saksi, Pahrudin mengenakan baju hitam dan celana panjang hitam. Tubuhnya berpostur sekitar 160 cm dengan kulit sawo matang. Setelah jatuh, arus deras langsung menghanyutkan tubuhnya. Hingga kini, tim belum menemukan keberadaannya.
Upaya Pencarian oleh Tim SAR
Tim SAR gabungan langsung bergerak begitu laporan masuk. Mereka menyisir arus sungai dari hulu hingga hilir dengan perahu karet. Petugas juga memeriksa pusaran air dan titik rawan yang berpotensi menahan tubuh korban.
Namun, pencarian tidak mudah. Arus deras dan medan terjal memperlambat proses. Kepala Kantor SAR Bogor menjelaskan, tim menutup operasi pada pukul 17.00 WIB demi keselamatan petugas. Esok paginya, mereka kembali melanjutkan pencarian sesuai prosedur standar.
Operasi SAR akan berlangsung maksimal tujuh hari. Jika korban belum ditemukan, pihak berwenang akan berdiskusi dengan keluarga untuk menentukan langkah lanjutan.
Tantangan di Lapangan
Cuaca yang tidak menentu memperbesar tantangan. Hujan deras meningkatkan debit air sekaligus mempercepat arus sungai. Kondisi itu membuat penyisiran lebih berisiko, terutama pada bagian sungai yang curam.
Tim SAR menggunakan metode kombinasi, yakni penyisiran permukaan dan pengamatan di darat. Warga juga ikut membantu dengan menyisir jalur tepi sungai. Kolaborasi ini memperluas jangkauan pencarian dan mempercepat identifikasi titik penting.
Pelajaran dari Tragedi
Kejadian ini menunjukkan risiko besar ketika warga melintasi sungai tanpa pengamanan. Sungai yang terlihat tenang sering menyimpan arus bawah yang kuat. Kondisi jembatan licin menambah risiko terpeleset, apalagi tanpa pagar pengaman.
Pemerintah desa dapat mengambil langkah pencegahan dengan memasang rambu peringatan di titik rawan. Selain itu, edukasi kepada warga tentang bahaya menyeberang sungai saat hujan juga sangat penting. Menyediakan perahu penyebrangan atau jalur alternatif bisa mengurangi risiko.
Ahli kebencanaan juga menekankan pentingnya kesiapan peralatan. Keberadaan perahu karet, tali penyelamat, dan alat komunikasi cepat bisa mempercepat penanganan darurat.
Harapan Keluarga dan Masyarakat
Keluarga Pahrudin berharap pencarian segera membuahkan hasil. Mereka terus berada di lokasi sambil menunggu informasi terbaru dari tim SAR. Sang ayah menyatakan, keluarga hanya bisa berdoa agar Pahrudin segera ditemukan dalam kondisi apapun.
Masyarakat sekitar ikut memberikan dukungan moral. Mereka juga berkomitmen membantu tim SAR selama proses pencarian. Dukungan warga sangat berpengaruh dalam memperkuat semangat petugas di lapangan.
Tragedi ini menjadi pengingat agar setiap orang lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai. Arus yang deras dapat berubah menjadi ancaman mematikan dalam hitungan detik. Dengan kewaspadaan dan pengelolaan risiko, kejadian serupa bisa diminimalisasi.