beritakecelakaan.id – Seorang pendaki bernama BD, 40 tahun, meninggal dunia saat menuruni Gunung Munara, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Kejadian terjadi pada Sabtu, 18 Oktober 2025, saat ia bersama rombongan melewati jalur curam.
Kronologi Kejadian
BD bergerak turun dari puncak Gunung Munara bersama rombongannya. Saat melintasi jalur yang licin, kaki korban tergelincir dan tubuhnya jatuh menabrak bebatuan. Rekan-rekannya segera memberi pertolongan sambil menghubungi petugas BPBD Kabupaten Bogor. Petugas langsung bergerak menuju lokasi untuk mengevakuasi korban dari jalur rawan tersebut.
Korban mengalami luka pada pelipis kanan dan kejang akibat benturan. Kondisi medan yang curam dan licin membuat proses evakuasi memerlukan koordinasi penuh. Tim evakuasi bersama rombongan pendaki membawa korban ke Puskesmas Rumpin, namun nyawa BD tidak tertolong. Keluarga korban datang ke lokasi setelah menerima kabar dari rombongan.
Identitas Korban dan Penanganan Medis
BD berasal dari Tangerang Selatan. Ia bergabung dalam rombongan pendaki yang aktif mengeksplor Gunung Munara pada hari itu. Tim medis Puskesmas Rumpin melakukan pemeriksaan awal, kemudian membawa jenazah ke RS Selaras di Cisauk untuk proses lebih lanjut. Polisi mengumpulkan keterangan dari rekan pendaki dan memastikan kronologi insiden tercatat lengkap.
Kondisi Medan dan Faktor Risiko
Jalur Gunung Munara memiliki medan naik-turun dengan vegetasi lebat dan beberapa titik licin, terutama setelah hujan. Kelelahan fisik dan medan yang curam menambah risiko bagi pendaki. Pada hari kejadian, cuaca mendung dan turun hujan ringan, membuat jalur semakin licin. Riwayat penyakit jantung korban juga menjadi faktor tambahan yang memperburuk kondisi tubuhnya saat jatuh.
Pelajaran dan Tindakan Pencegahan
Insiden ini menegaskan pentingnya persiapan fisik dan kewaspadaan bagi pendaki. Setiap pendaki harus memastikan kondisi tubuh prima sebelum menuruni jalur curam. Rombongan pendaki wajib menjaga jarak aman dan koordinasi saat melewati titik rawan. Pihak pengelola jalur pendakian perlu menandai lokasi berisiko dan memberi informasi cuaca secara real-time.
Kejadian di Gunung Munara mengingatkan semua pendaki bahwa kewaspadaan, persiapan, dan komunikasi yang baik menentukan keselamatan. Setiap langkah yang diambil di jalur licin dan curam dapat menyelamatkan nyawa. Masyarakat dan pendaki berharap pengelolaan jalur lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang.
