Kereta Argo Bromo Anjlok di Subang, Perjalanan Semarang–Jakarta Terganggu
beritakecelakaan.id – Kereta Argo Bromo Anggrek keluar jalur di Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat, pada Jumat malam, 1 Agustus 2025. Kejadian berlangsung sekitar pukul 23.45 WIB di jalur yang menghubungkan Semarang dan Jakarta.
Delapan gerbong keluar dari rel saat kereta melaju dari arah Surabaya menuju Jakarta. Petugas jaga langsung mengaktifkan sinyal darurat dan menghubungi tim evakuasi KAI. Tidak ada korban jiwa, namun beberapa penumpang mengalami luka ringan dan syok.
Beberapa penumpang mengatakan guncangan keras terasa sebelum kereta berhenti mendadak. Mereka langsung keluar melalui pintu darurat menuju area aman.
KAI Hentikan Sementara Tujuh Perjalanan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengambil langkah cepat pasca insiden. Manajemen membatalkan tujuh perjalanan kereta api relasi Semarang–Jakarta pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Keputusan ini bertujuan menjaga keselamatan penumpang selama evakuasi dan perbaikan berlangsung.
Kereta yang dibatalkan termasuk Argo Muria dan Tawang Jaya Premium. Penumpang menerima pemberitahuan melalui aplikasi dan stasiun keberangkatan. Pihak KAI menawarkan pengembalian dana penuh atau perubahan jadwal keberangkatan.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus, menyatakan bahwa prioritas utama adalah keselamatan penumpang. Ia juga memastikan seluruh biaya pengembalian ditanggung penuh oleh perusahaan.
Evakuasi Gerbong Berlangsung Intensif
Tim teknis KAI bekerja sepanjang malam untuk mengevakuasi gerbong dan memperbaiki rel yang rusak. Mereka mengerahkan crane hidrolik dan kendaraan khusus dari depo terdekat.
Evakuasi dimulai dari gerbong paling belakang hingga kepala kereta. Proses berjalan hati-hati agar tidak merusak struktur rel lebih lanjut. Petugas juga membersihkan jalur dari tumpahan oli dan material logam yang berceceran.
Pekerjaan berlangsung hingga pagi dan menyebabkan penundaan perjalanan kereta lain di jalur utara. Beberapa kereta dialihkan melalui jalur selatan sebagai jalur alternatif.
Investigasi Fokus pada Kondisi Rel dan Rangkaian
KAI bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memulai investigasi terhadap penyebab anjlokan. Mereka menguji kondisi rel, sistem rem, dan stabilitas rangkaian kereta.
Tim ahli mencatat bahwa cuaca malam itu cukup lembap akibat hujan sore. Hal ini memungkinkan rel menjadi licin dan rawan tergelincir. Mereka juga meninjau rekaman CCTV dan percakapan masinis untuk mengumpulkan data tambahan.
KNKT menjadwalkan laporan awal akan dirilis dalam dua minggu ke depan. Hasil analisis tersebut akan menentukan tindak lanjut teknis dan kebijakan operasional.
Warga Minta Peningkatan Keamanan Jalur
Warga sekitar stasiun menyaksikan langsung proses evakuasi yang memakan waktu lama. Beberapa warga menuntut perbaikan sistem keamanan dan pemantauan kondisi rel secara rutin. Mereka berharap jalur kereta nasional tidak lagi menimbulkan risiko bagi penumpang.
Salah satu warga, Ahmad Sudirman, mengatakan bahwa suara benturan terdengar keras dari rumahnya. Ia segera keluar dan melihat asap tipis muncul dari gerbong belakang.
Pihak desa akan mengusulkan pemasangan CCTV tambahan dan peningkatan lampu peringatan di sekitar rel. Hal ini penting untuk mencegah kecelakaan malam hari yang bisa membahayakan banyak jiwa.