beritakecelakaan.id, Pamulang – Ledakan misterius menghantam Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Jumat, 12 September 2025, pukul 05.20 WIB. Ledakan itu melukai tujuh orang, merusak belasan rumah, dan membuat Agus, warga setempat, mengalami luka bakar hingga 99 persen.
Ketua RT 003/RW 01, Masturo, menyebut korban lain termasuk Rini (istri Agus), putranya Rizki, dan balita Intan. Selain itu, Emi yang sedang hamil, Nia (58 tahun), serta Taslimah (70 tahun) juga terluka. Mayoritas korban dibawa ke RS Hermina, sedangkan balita Intan mendapat perawatan di RS UIN Jakarta.
Perjuangan Tim Medis Menangani Korban
Istri Masturo, Ayati Mandasari, membawa korban ke rumah sakit dengan sigap. Ia menempatkan kepala Rizki di pahanya untuk menghangatkan tubuh anak itu. Ayati menjelaskan kondisi Agus sangat kritis. Tim medis memasang alat bantu untuk menstabilkan fungsi vital Agus, meminta korban tidak banyak bergerak atau berbicara karena pernapasannya terganggu.
Rizki menderita luka bakar sekitar 80 persen dan menggigil karena rasa sakit yang luar biasa. Ayati pulang ke rumah untuk mengambil selimut karena IGD RS Hermina tidak menyediakan selimut saat itu. Ia memastikan tim medis segera menangani setiap korban agar risiko komplikasi berkurang.
Tim dokter mengambil sampel darah korban untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ayati mencatat beberapa korban telah pulang dari rumah sakit, namun sebagian besar masih mendapatkan perawatan intensif.
Warga Mengungkap Kronologi Ledakan
Warga sekitar, Nafsiah (48), menjelaskan benda misterius jatuh di kamarnya sebelum ledakan terjadi. Benda itu berjalan di langit-langit rumah, lalu ledakan terjadi di rumah lain sekitar 30 meter dari rumah Nafsiah. Ia melihat genteng tetangga hancur dan korban berdarah-darah.
Nafsiah merasa heran karena ledakan berasal dari rumah lain, meski benda awal jatuh di kamarnya. Ia menambahkan genteng rumahnya retak akibat benturan benda tersebut. TribunJakarta mengamati kondisi plafon rumah Nafsiah yang hampir hancur dan langit-langit ruang tamu yang turun.
Tim kepolisian dan TNI segera mengamankan lokasi ledakan. Mereka mewawancarai warga dan meninjau kerusakan. Polisi menandai area radius 10 meter untuk dibersihkan dan meminta warga tetap mengungsi.
Warga Mengungsi ke Musala untuk Keselamatan
Sebanyak 84 warga RT 3 RW 1 mengungsi ke Musala Daarun Naa’im, sekitar 300 meter dari lokasi ledakan. Masturo menjelaskan mereka menempati musala untuk menghindari risiko rumah roboh karena atap retak dan kerusakan struktural.
Aparat kepolisian memantau lokasi dan memastikan area aman. Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang, menegaskan warga menunggu hasil olah TKP sebelum kembali ke rumah. Ia menambahkan polisi telah mengamankan rumah-rumah di sekitar lokasi ledakan dan memasang police line untuk melindungi warga.
Hujan deras menambah risiko bagi warga yang tetap berada di rumah terdampak ledakan. Aparat gabungan memastikan evakuasi berjalan lancar dan warga mendapat perlindungan sementara.
Penanganan Terpadu untuk Korban dan Warga
Tim medis, polisi, dan aparat TNI bekerja sama memastikan keselamatan warga dan penanganan korban maksimal. Setiap korban mendapat perawatan intensif sesuai tingkat luka bakar. Warga yang mengungsi memperoleh fasilitas sementara di musala dan mendapat pemantauan penuh agar risiko tambahan terhindarkan.
Masturo dan Ayati bersama tim relawan menyalurkan bantuan untuk korban dan keluarga yang terdampak. Mereka memastikan warga tetap aman dan menunggu perkembangan lebih lanjut dari pihak kepolisian.
Ledakan misterius di Pamulang menjadi peringatan penting tentang keselamatan lingkungan dan kewaspadaan terhadap potensi ledakan rumah tangga. Warga dan aparat terus berkoordinasi untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.