beritakecelakaan.id, JAKARTA – Sebuah ledakan hebat mengguncang permukiman Jalan Talas II, Kelurahan Pondok Cabe Hilir, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/9) pukul 05.20 WIB. Peristiwa ini menghancurkan beberapa rumah dan melukai warga.
Kerusakan Rumah Mengkhawatirkan
Petugas Kompas.com yang meninjau lokasi melihat rumah-rumah mengalami kerusakan parah. Bagian depan sebuah rumah jebol, menyisakan tembok oranye dan hijau dengan retakan besar. Atap dan balok kayu runtuh menimpa lantai, sementara pintu dan jendela beterbangan di tanah. Puing-puing dari batu bata, semen, dan kayu berserakan di sekitar lokasi. Polisi memasang garis pembatas untuk mengamankan area dan mencegah warga mendekat.
Polisi memeriksa kondisi bangunan dan meminta keterangan dari warga. Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang melaporkan bahwa delapan rumah mengalami kerusakan. Empat rumah rusak parah dan empat lainnya mengalami kerusakan ringan.
Korban Luka-Luka
Ledakan melukai tujuh warga. Tiga korban menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sedangkan empat lainnya mendapat perawatan dan diperbolehkan pulang. Ketua RT 03 Pondok Cabe Ilir, Astiawati, menjelaskan bahwa empat korban berasal dari satu keluarga, termasuk seorang balita berusia satu setengah tahun.
Seorang wanita hamil juga mengalami luka di kepala akibat tertimpa asbes. Satu korban mengalami luka bakar paling parah. Astiawati menekankan bahwa sebagian besar korban berada di dalam rumah ketika ledakan terjadi, sehingga dampaknya terasa signifikan.
Kesaksian Warga
Irma (bukan nama sebenarnya), salah satu warga, menggambarkan ledakan yang terdengar berbeda dari biasanya. “Suaranya terdengar seperti dari bawah tanah, agak mendem, bukan seperti ledakan yang nyaring. Rumah-rumah sekitar ikut terdampak, bahkan plafon rumah saya runtuh,” ujarnya. Kesaksian ini menunjukkan bagaimana ledakan memengaruhi rumah-rumah meski tidak berada tepat di titik sumber.
Polisi Tegaskan Ledakan Bukan Bom
Polisi memastikan ledakan bukan akibat bom atau bahan peledak. Kompol Nofriyansah, Komandan Satuan Gegana Sat Brimob Polda Metro Jaya, menjelaskan tim melakukan sterilisasi TKP dan tidak menemukan unsur peledak. Tim KBRN (Kimia, Biologi, Radioaktif, Nuklir) juga meneliti lokasi untuk memastikan tidak ada kandungan zat berbahaya.
Polisi memeriksa seluruh kemungkinan ancaman dan menggunakan alat deteksi bahan peledak. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada unsur peledak di lokasi.
Tabung Elpiji Diduga Sumber Ledakan
Penyelidikan awal mengindikasikan tabung elpiji menjadi sumber ledakan. Nofriyansah menjelaskan bahwa akumulasi gas dalam ruangan tertutup tersambar percikan api sehingga memicu ledakan. Tim menemukan regulator gas rusak dan dililit isolasi hitam, tabung 12 kilogram kosong, serta tuas kompor masih ON. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang sangat mudah meledak jika ada percikan api.
Tindakan Pencegahan dan Penanganan
Polisi terus menyelidiki kronologi ledakan. Warga diimbau berhati-hati menggunakan tabung gas elpiji. Pemeriksaan regulator, tabung, dan kondisi dapur sangat dianjurkan untuk mencegah kejadian serupa. Petugas memastikan area aman sebelum warga kembali ke rumah mereka.
Tim medis memantau kondisi korban luka, termasuk wanita hamil dan korban luka bakar. Pihak berwenang juga mengatur dukungan sosial dan logistik bagi keluarga yang rumahnya rusak.
Dampak Sosial dan Pemulihan
Ledakan ini menjadi peringatan bagi masyarakat terkait bahaya penggunaan tabung elpiji yang tidak tepat. Selain kerugian materi, trauma psikologis akibat ledakan juga menjadi perhatian utama. Warga terdampak menerima bantuan untuk memperbaiki rumah dan membersihkan puing-puing berbahaya. Pemerintah setempat siap memberikan bantuan darurat bagi korban yang kehilangan tempat tinggal atau rumahnya rusak parah.