beritakecelakaan.id – Rabu (1/10/2025) dini hari, warga Dusun Karangkemiri, Desa Baleraksa, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, heboh setelah Sismudin (75) dan Casem (74) tewas bersimbah darah di rumah mereka. Keponakan mereka, Muhammad Alan (27), yang tinggal di rumah sebelah, mengeksekusi kedua korban.
Sebelum membunuh, pelaku merasa kesal karena sering diejek tetangganya, Sumarno dan Tholib. Pelaku membacok Sumarno di tangan dan Tholib di lengan kiri. Kedua tetangga itu melarikan diri. Lalu, pelaku masuk ke rumah korban dan membacok Casem lima kali di kepala serta Sismudin tiga kali.
Penangkapan Pelaku dan Dugaan Gangguan Jiwa
Pelaku berusaha melarikan diri setelah melakukan aksinya. Polisi, TNI, dan warga bekerja sama mengejar dan menangkap pelaku sekitar pukul 08.00 WIB di pekarangan dekat rumah korban. Polisi membawa pelaku ke Polres Purbalingga untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolres Purbalingga, AKBP Achmad Akbar, menyatakan pelaku mengalami dugaan gangguan jiwa. Tim medis dan rumah sakit menunjukkan pelaku memiliki riwayat perawatan kejiwaan. Kapolres menambahkan, “Tim kami menemukan dokumen medis yang menunjukkan tersangka mengalami gangguan jiwa berat.”
Proses Hukum dan Tindakan Polisi
Meskipun pelaku mengalami dugaan gangguan jiwa, polisi menjalankan proses hukum secara penuh. Polisi bekerja sama dengan kejaksaan dan pengadilan untuk menentukan langkah hukum berikutnya. Kapolres menegaskan, “Kami menyelenggarakan penyidikan sesuai KUHP, berkolaborasi dengan keterangan medis sehingga proses hukum tetap komprehensif.”
Kasus ini menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi psikologis anggota keluarga. Polisi mendorong masyarakat memperhatikan kesehatan mental keluarga dan lingkungan sekitar agar tragedi serupa tidak terjadi.
Dampak dan Respons Masyarakat
Warga langsung mengurus pemakaman kedua korban pada hari yang sama. Peristiwa ini menarik perhatian aparat penegak hukum dan masyarakat luas. Warga meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan perilaku mencurigakan tetangga yang berpotensi membahayakan.
Polisi menahan pelaku di bawah pengawasan ketat untuk proses hukum lanjutan dan pemeriksaan medis. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara masyarakat dan aparat untuk mencegah insiden tragis.