beritakecelakaan.id – Seorang mahasiswa asal Indramayu tewas seketika dalam kecelakaan maut yang terjadi pada Minggu malam, 28 September 2025. Insiden mengambil tempat di Desa Ciperna, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada jalur umum antara Cirebon dan Kuningan. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 22.40 WIB.
Korban tewas bernama FM (21), mahasiswa asal Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Dia tengah mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi E-3112-PAC ketika mengalami kecelakaan. Rekan korban—pengendara sepeda motor lain—juga mengalami kecelakaan, namun selamat dalam kondisi luka.
Kronologi Insiden dan Keterlibatan Kendaraan
Dari keterangan saksi, FM melaju dari arah Cirebon menuju Kuningan dan tengah berusaha menyalip kendaraan di depannya. Sementara itu, dari arah berlawanan datang sepeda motor yang dikendarai GGKR, mahasiswa asal Sindangkasih, Kabupaten Majalengka. Tabrakan pun tak terhindarkan akibat manuver penyalipan itu.
Akibat benturan keras, FM langsung meninggal di tempat. Sementara GGKR mengalami luka dan langsung dilarikan ke RSUD Gunung Jati, Cirebon untuk mendapat perawatan intensif. Kedua motor yang terlibat mengalami kerusakan parah dan kini diamankan pihak kepolisian sebagai barang bukti.
Kasus ini kini ditangani oleh Unit Gakkum Satlantas Polresta Cirebon, yang tengah menyelidiki faktor penyebab kecelakaan. Penyidikan mencakup kemungkinan kelalaian berkendara maupun kondisi jalan dan penerangan malam hari.
Karakteristik Jalur dan Reaksi Warga
Jalur Cirebon–Kuningan, terutama sekitar Desa Ciperna, sering menjadi titik rawan kecelakaan di malam hari. Minimnya penerangan jalan, kondisi jalan tidak ideal, dan kecenderungan pengendara menggunakan kecepatan tinggi turut memperparah risiko.
Seorang warga setempat menyebut bahwa malam hari jalan itu kerap digunakan pengendara dengan kecepatan berlebih, padahal fasilitas penerangan umum terbatas. “Jalan ini ramai dan minim lampu saat malam,” ungkapnya.
Sepanjang tahun 2025, Polresta Cirebon telah mencatat puluhan insiden serius di jalur tersebut. Kecelakaan semacam ini bukan kali pertama, dan masyarakat menunggu langkah nyata dari pemerintah daerah untuk mencegah kejadian serupa.
Implikasi Bagi Mahasiswa & Keselamatan Berkendara
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan bagi mahasiswa dan pengguna jalan umumnya. Saat berkendara malam hari, perhatikan langkah penting berikut:
-
Jangan menyalip di jalan sepi atau berlawan arah tanpa pandangan jelas
-
Gunakan helm dan perlengkapan keselamatan standar
-
Gunakan lampu dan kecepatan wajar, khususnya di area gelap
-
Hindari risiko manuver berani yang dapat mempersempit waktu reaksi
Bagi pihak kampus dan keluarga, peristiwa ini juga membawa duka yang mendalam. Mahasiswa yang baru berada di usia muda itu meninggal sebelum sempat menyelesaikan masa studinya. Kejadian ini bisa menjadi momentum bagi universitas dan pihak berwenang setempat untuk memperkuat edukasi keselamatan berkendara di kalangan mahasiswa.
Dalam jangka panjang, perlu ada investasi pada penerangan jalan, penambahan rambu lalu lintas, dan pengawasan kecepatan di daerah rawan. Pemerintah daerah dan instansi terkait bisa bekerja sama untuk melakukan perbaikan agar jalur ini tidak terus menjadi “zona maut”.