Tol Waru Arah Perak Tersendat Akibat Tabrakan Bus dan Truk Traktor
beritakecelakaan.id – Kecelakaan terjadi di KM 8,600/B Tol Waru arah Perak, Surabaya, Kamis (21/8/2025) pagi. Bus AKAS II bernopol N 7013 UR menyalip kendaraan di depannya dari lajur kiri ke tengah. Saat itu, truk traktor head bernopol B 9043 BOM melaju di lajur tengah. Truk lalu menabrak sisi kanan bus karena rem tidak berfungsi saat berusaha menghindar. Proses pengereman gagal sehingga terjadi benturan keras yang memicu kemacetan.
Tim gabungan dari Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jatim dan Jasa Marga langsung bergerak untuk evakuasi. Polisi mengonfirmasi, setelah proses evakuasi selesai, arus lalu lintas kembali normal dan lancar.
Temuan Kerusakan Truk dan Konsekuensi Akibat Rem Kendala
Kanit PJR Jatim 2, AKP Yudho, menduga truk mengalami kegagalan rem sehingga kecelakaan ini tak dapat dihindari. Polisi sudah memeriksa kondisi kendaraan untuk mendalami penyebab teknis. Kemacetan tertahan sempat terjadi hingga kendaraan-kendaraan melambat beberapa menit setelah kecelakaan.
Petugas dari Jasa Marga bekerja cepat membersihkan badan jalan. Mereka memastikan tidak ada puing atau bahaya lain yang bisa mengulang kemacetan. Arus tol kembali lancar meski sempat tersendat.
Penanganan dan Imbauan Keselamatan
Kejadian ini memperingatkan pengendara tol tentang pentingnya memastikan kondisi kendaraan prima, terutama sistem pengereman. Polisi menghimbau pengemudi kendaraan besar untuk rutin memeriksa rem dan fungsi teknis lainnya.
Pemerintah daerah dan pengelola tol juga diimbau memasang rambu atau marka peringatan dini di jalan yang rawan kecelakaan seperti di KM 8–9. Penataan lajur tol dan pengaturan kecepatan aman bisa mencegah tabrakan serupa.
Kesiapan Mengantisipasi Insiden Lalu Lintas
Insiden malam ini menunjukkan respon cepat petugas dan pentingnya kerja sama antar instansi. Polisi menerapkan prosedur darurat evakuasi dan pengaturan arus dengan efektif. Masyarakat diminta tetap tenang jika terjadi kemacetan mendadak agar tidak panik dan memperparah kondisi.
Kecepatan tanggapan dan evakuasi kendaraan jadi kunci meminimalkan risiko lanjutan. Akademisi transportasi menyarankan pengelola tol rutin menggelar simulasi tanggap darurat. Simulasi ini melibatkan patroli jalan, petugas tol, dan ambulans agar mereka siap bila benar-benar terjadi kecelakaan.