Pemuda 23 Tahun Tewas Setelah Melompat dari Jembatan Barelang Batam
beritakecelakaan.id – Pada Selasa (12/8/2025) siang, tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad seorang pemuda bernama Rivaldo Rahul Septiawan (23 tahun) yang sebelumnya dilaporkan melompat dari Jembatan 1 Barelang, Batam, pada Senin (11/8) dini hari. Tim SAR menemukan korban meninggal dunia sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, tepatnya di koordinat 0°58’40.3″N 104°02’13.5″E. Penemuan ini terjadi pada pukul 14.30 WIB, setelah pencarian intensif selama dua hari.
Kronologi Kejadian dan Upaya Pencarian
Kepala Basarnas Tanjungpinang, Fazzli, menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi dari Polresta Barelang mengenai kejadian tersebut. Seorang saksi bernama Ahmad Andre melaporkan melihat seorang laki-laki tak dikenal melompat dari Jembatan Barelang. Selain itu, polisi juga menemukan dompet beserta beberapa kartu identitas milik korban, serta satu unit sepeda motor Honda Beat di sekitar lokasi kejadian. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim SAR Batam mengerahkan enam personel menggunakan perahu karet dan peralatan SAR lainnya untuk melakukan pencarian. Tim SAR membagi pencarian menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit) dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
Proses Evakuasi dan Penanganan Jenazah
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban dan membawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk proses identifikasi lebih lanjut. Kepolisian setempat juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari tindakan nekat tersebut. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai motif di balik aksi tersebut.
Tanggapan Masyarakat dan Pihak Berwenang
Kejadian ini menambah daftar insiden serupa di Jembatan Barelang. Sebelumnya, pada Februari 2025, seorang pemuda bernama Alamsyah (20 tahun) juga melompat dari Jembatan 4 Barelang dan meninggal dunia. Kepala Basarnas Tanjungpinang, Fazzli, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan tindakan nekat yang membahayakan diri sendiri. Pihak kepolisian juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh masalah pribadi yang dapat berujung pada tindakan ekstrem.