beritakecelakaan.id – Pada Sabtu, 20 September 2025, sekitar pukul 17.30 WIB, Wira Laksamana Khoiri (37) beraksi di SPBU Sukarami, Palembang. Ia mendekati sopir truk bernama Aldi dengan alasan ingin menelepon bosnya. Aldi menyerahkan handphonenya kepada Wira untuk sementara. Tanpa menunggu lama, Wira mengambil handphone tersebut dan mencoba memeras Aldi dengan meminta uang Rp 500 ribu melalui amplop palsu.
Wira kemudian berusaha melarikan diri menggunakan sepeda motornya. Sayangnya, ia menabrak truk yang sedang parkir dan antre mengisi BBM. Benturan keras membuat Wira terjatuh dan mengalami luka serius. Warga sekitar segera menolong dan menangkap Wira, lalu menyerahkannya ke pihak kepolisian.
Penanganan dan Upaya Medis
Polisi langsung membawa Wira ke SPKT Polda Sumsel untuk menjalani proses hukum awal. Karena kondisi kesehatannya memburuk akibat benturan, polisi memutuskan untuk merujuknya ke RS Bhayangkara Moh Hasan. Tim medis melakukan perawatan intensif selama tiga hari, tetapi Wira tetap mengalami kondisi kritis.
Pada 23 September 2025, Wira akhirnya meninggal dunia. Polisi menyerahkan jenazahnya kepada keluarga untuk proses pemakaman. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa tindakan kriminal, sekalipun dilakukan dengan niat cepat memperoleh uang, dapat berakibat fatal.
Dampak Sosial dan Waspada Penipuan
Kejadian ini mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus penipuan di lingkungan sekitar. Pelaku kejahatan bisa berpura-pura sebagai pihak resmi, seperti sopir, pedagang, atau bahkan e-commerce. Mereka sering menggunakan cerita yang meyakinkan untuk mendapatkan uang atau barang dari korban.
Masyarakat diminta selalu menolak permintaan mencurigakan dan tidak mudah percaya pada orang yang tidak dikenal. Misalnya, seseorang yang mendesak menyerahkan uang tunai atau barang berharga harus diwaspadai. Orang tua dan remaja perlu mendapat edukasi tentang risiko penipuan agar tidak menjadi korban.
Pelajaran dan Pencegahan
Kejadian tragis ini menekankan pentingnya kewaspadaan di tempat umum, termasuk SPBU, jalan raya, dan area ramai. Menghindari situasi berisiko, memeriksa kondisi sekitar, dan meminta bantuan resmi dapat mencegah kecelakaan maupun penipuan.
Selain itu, pihak kepolisian dan masyarakat harus meningkatkan komunikasi tentang modus penipuan terbaru. Melaporkan kasus mencurigakan secara cepat dapat mencegah kerugian lebih besar dan memberi efek jera bagi pelaku.
Kasus ini menunjukkan bahwa tindakan kriminal, sekalipun terencana singkat, bisa berakhir tragis. Kewaspadaan, edukasi, dan kerja sama dengan aparat hukum menjadi kunci mencegah kejadian serupa di masa depan. Masyarakat diimbau selalu berhati-hati, terutama saat berinteraksi dengan orang asing atau menerima permintaan mencurigakan.