beritakecelakaan.id – Warga menemukan mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisial ACS (21) dalam keadaan meninggal dunia di sebuah selokan di pinggir Jalan Tembus Tawangmangu-Sarangan, Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu (12 April 2025).
Keluarga korban yang berasal dari Madiun melaporkan kehilangannya sejak tujuh hari lalu. Warga menemukan jasadnya dalam keadaan membusuk tertindih sepeda motor Honda Beat AE 3413 GA, setelah mencium bau menyengat dari arah selokan.
Hilang Saat Pulang dari Kampus

ACS merupakan mahasiswi aktif Fakultas Pertanian UGM. Ia terakhir kali diketahui dalam perjalanan pulang dari Yogyakarta ke Madiun pada 5 April 2025. Keluarga korban melaporkan kehilangan tersebut ke Polres Madiun setelah sinyal ponsel korban terakhir kali terlacak di kawasan Gunung Lawu.
“Keluarga melaporkan bahwa korban terakhir berangkat dari kampus menuju Madiun. Sinyal terakhir ponselnya terdeteksi di sekitar Lawu,” ungkap AKP Joko Yuhono, Kapolsek Plaosan, Minggu (13/4/2025).
Polisi Temukan Indikasi Kecelakaan
Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, petugas menemukan tanda-tanda kuat bahwa korban mengalami kecelakaan tunggal. Beberapa temuan di lokasi seperti bekas rem di jalan, tanah yang rusak, hingga tiang rambu lalu lintas yang terlihat tertabrak, mendukung dugaan tersebut.
“Ada bekas pengereman, kerusakan di tanah, dan rambu yang tertabrak. Itu mengarah pada dugaan korban kehilangan kendali,” jelas AKP Joko.
Warga menemukan sepeda motor mahasiswi tersebut dalam posisi terbalik di selokan sedalam satu meter, tepat di bawah semak-semak lebat. Lokasi yang tertutup vegetasi membuat jasad korban tak langsung terlihat meski hanya beberapa meter dari aspal.
“Karena posisi jalan menurun dan menikung, pengendara fokus ke depan dan tidak menyadari ada korban di bawah,” tambahnya.
Hasil Pemeriksaan Medis
Tim medis menemukan luka gores dan lecet di beberapa bagian tubuh korban, namun mereka tidak menemukan tanda kekerasan atau cedera serius yang mengarah pada tindakan kriminal. Mereka juga memperkirakan bahwa ACS telah meninggal sekitar tiga hari sebelum jasadnya ditemukan.
“Luka ringan ditemukan, tapi tidak ada tanda kekerasan. Dugaan kami, korban sudah meninggal tiga hari sebelum jasadnya ditemukan,” jelas Joko.
Keluarga Pastikan Identitas
Keluarga korban melihat jenazah secara langsung, mencocokkan ciri fisik dan sepeda motor di lokasi, lalu menyatakan kepada petugas Polsek Plaosan bahwa jenazah tersebut adalah ACS. Setelah proses identifikasi selesai, mereka membawa jenazah pulang ke Madiun untuk dimakamkan.
Hingga kini, pihak kepolisian belum menemukan indikasi adanya unsur pidana. Penyidik berupaya mengonfirmasi bahwa kasus ini murni kecelakaan tunggal dengan terus mengumpulkan bukti dan menyelidiki tanpa melibatkan pihak lain.