beritakecelakaan.id – Warga Pamulang, Tangerang Selatan, mengalami kepanikan setelah ledakan misterius mengguncang Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, pada Jumat pagi (12/9/2025). Suara ledakan terdengar keras hingga membuat warga berhamburan keluar rumah. Tiga rumah hancur total, lebih dari sepuluh rumah rusak, dan tujuh orang mengalami luka-luka, termasuk balita dan ibu hamil.
Insiden ini tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik, tetapi juga menghadirkan sejumlah keanehan yang membuat warga penasaran. Beberapa saksi mata melaporkan adanya benda jatuh dan suara aneh sebelum ledakan terjadi.
Kesaksian Warga: Benda Jatuh dan Suara Aneh
Nafsiah (48), salah satu warga terdampak, menceritakan bahwa ledakan itu datang setelah benda misterius jatuh ke kamarnya. Ia menjelaskan, benda tersebut terdengar berjalan di langit-langit rumah sebelum meledak. “Ada banyak benda jatuh. Suaranya sangat keras, seperti bedug, bukan suara kecil seperti kucing berkelahi,” ujar Nafsiah.
Ia menambahkan, “Saya langsung keluar rumah bersama suami. Anak-anak selamat, tetapi kondisi di luar kacau karena ledakan terjadi tepat di depan rumah.” Nafsiah mengaku heran karena benda jatuh itu merusak genteng dan menyebabkan kebingungan. Ia bertanya-tanya, jika ledakan disebabkan kebocoran bensin, mengapa datangnya dari rumahnya dulu.
Warga lain, Mahmud (64), menceritakan pengalaman uniknya. Ia melihat batu-batu terpental setelah ledakan dan abu menutupi seluruh area. “Kencang sekali ledakannya. Rumah kami tertutup abu, dan kami segera menyelamatkan diri,” kata Mahmud. Ia juga menambahkan, warga sempat berspekulasi bahwa ledakan itu mirip dengan meteor, meski penyebab pastinya belum diketahui.
Reaksi Korban: Luka Bakar Berat dan Perawatan Intensif
Ketua RT 3 RW 1, Masturo, menjelaskan kondisi para korban yang dibawa ke rumah sakit. “Yang paling parah adalah Agus dan istrinya, Rini. Anak mereka, Rizky dan balita Intan, juga terkena dampak,” ungkap Masturo. Selain itu, Emi, seorang ibu hamil, dan Nia, bersama mertuanya Taslimah (70 tahun), juga mengalami luka-luka.
Para korban dirawat di RS Hermina dan RS UIN Jakarta. Agus mengalami luka bakar 99 persen, sementara Rizky mencapai 80 persen. Petugas medis menyarankan Agus untuk tidak banyak bergerak dan berbicara karena pernapasannya terganggu. Istri Masturo, Ayati Mandasari, membawa korban ke rumah sakit dan bahkan kembali ke rumah untuk mengambil selimut, karena RS Hermina tidak menyediakan selimut di IGD.
Ayati menjelaskan, “Kebakaran menyebabkan mereka menggigil. Dokter juga telah mengambil sampel darah korban, tapi hasilnya belum keluar.” Kondisi ini menambah ketegangan di lokasi ledakan, karena korban harus dirawat intensif.
Situasi Lokasi: Kerusakan Rumah dan Penanganan Polisi
Warga yang berada di lokasi melihat kerusakan parah pada rumah mereka. Langit-langit kamar Nafsiah nyaris roboh, dan rumah-rumah tetangga mengalami kerusakan signifikan. Polisi memasang garis pengaman untuk membatasi akses warga.
Ledakan terjadi sekitar pukul 05.20 WIB dan menyebabkan tiga rumah hancur total, sedangkan belasan rumah lain mengalami kerusakan. Puluhan warga segera dievakuasi dan sebagian dirawat intensif.
Tim Gegana Brimob Amankan Lokasi
Brimob, khususnya Tim Gegana, tiba di lokasi untuk menanggulangi ledakan. Tim tersebut memakai pakaian pelindung hitam lengkap, menyerupai seragam pasukan khusus. Mereka mengamankan rumah-rumah yang rusak parah, memastikan warga menjauhi area berbahaya, dan melakukan penyelidikan awal.
Gegana Brimob memiliki kemampuan taktis menangani bom, anti-terorisme, intelijen, penyelamatan sandera, serta ancaman kimia, biologi, dan radiologi. Kehadiran mereka memberikan rasa aman kepada warga yang masih panik akibat ledakan misterius.
Dugaan dan Misteri di Balik Ledakan
Warga hingga kini masih berspekulasi tentang penyebab ledakan. Beberapa menduga ledakan berasal dari benda jatuh atau benda misterius yang berjalan di atap rumah. Batu-batu dan abu yang berserakan membuat warga bingung dan penasaran. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk memastikan sumber ledakan dan mencegah kejadian serupa.
Waspada dan Bersatu
Ledakan Pamulang bukan insiden biasa. Suara keras, benda jatuh, korban luka parah, dan kehadiran Tim Gegana Brimob menunjukkan skala ancaman yang serius. Warga diimbau tetap waspada, menghindari lokasi terdampak, dan mematuhi arahan polisi. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama, dan penanganan cepat aparat bisa mencegah korban tambahan.