Sabtu malam, 18 Oktober 2025 sekitar pukul 20.00 WIB, sebuah wahana perosotan tinggi berdiri di halaman kantor camat Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Wahana tersebut memiliki tinggi sekitar 6 meter dan panjang mencapai 40 meter. Saat pengunjung — terutama anak-anak yang bersorak ingin mencoba — wahana itu tiba-tiba ambruk pada bagian tengah. Bongkahan besi dan struktur terguling ke samping, menyebabkan kepanikan massal di keramaian pasar malam.
Kondisi Korban dan Proses Penanganan
Pada insiden itu, aparat kepolisian mencatat empat orang sebagai korban. Lima anak-anak dan seorang kru awalnya tercatat, tetapi versi terkini menunjukkan empat luka-luka serius. Anak-anak mengalami cedera di kepala, mata, hidung; salah satunya menderita cedera dalam pada bagian kepala belakang. Kru pasar malam mengalami patah tulang setelah tubuhnya tertimpa besi struktur. Petugas medis dari Puskesmas Air Upas segera mengevakuasi korban ke RSUD Agoesdjam Ketapang untuk perawatan lanjut.
Dugaan Penyebab dan Pemeriksaan di Lapangan
Polisi mengumpulkan bukti dan memeriksa area wahana setelah menerima laporan. Kapolsek Marau, Iptu Martin Nababan, secara terbuka menyebut bahwa pihaknya belum menemukan korban jiwa. Ia menyebut “Total ada enam korban; lima anak-anak dan satu dewasa.” Investigasi awal menunjukkan wahana kelebihan kapasitas, karena banyak orang tua menemani anak-anak naik bersama tanpa memperhitungkan batas maksimum. Struktur wahana yang saling terikat menyebabkan bagian tengah ambruk dan menarik keseluruhan bagian. Petugas menyegel lokasi untuk olah tempat kejadian dan memeriksa dokumen izin wahana kamera CCTV setempat.
