beritakecelakaan.id – Pagi Kamis, 16 Oktober 2025 sekitar pukul 06.30 WIB, balita perempuan berusia 1,5 tahun bernama AZK jatuh ke dalam sumur sedalam 22 meter di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan. Ayah korban, Abu Khoir (44), baru saja memarkir motor di depan rumah lalu berjalan ke arah sumur bor baru. AZK mengikuti ayahnya tanpa sepengetahuan siapa pun. Tiba-tiba suara benda jatuh menggema dari arah sumur lama di depan rumah. Warga langsung berlari mendekat dan menemukan AZK sudah berada di dalam sumur tua. Mereka segera memanggil petugas penyelamat untuk menolong balita tersebut.
Kondisi Sumur dan Upaya Evakuasi
Sumur lama di depan rumah memiliki kedalaman 22 meter dan diameter 110 sentimeter. Warga sebelumnya menutup sumur itu dengan terpal karena tidak lagi menggunakannya. Namun pagi itu, mereka membuka penutup untuk membuang air hasil pengeboran sumur baru. Kondisi itu menciptakan celah besar yang cukup untuk dilalui tubuh balita. Tim penyelamat dari Damkar Magetan turun ke lokasi dengan peralatan tali dan blower. Mereka menyalurkan udara ke dalam sumur karena gas beracun memenuhi ruang sempit di dalamnya. Petugas akhirnya berhasil mengangkat tubuh AZK ke permukaan setelah berjuang selama beberapa menit.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis
Tim medis memeriksa tubuh AZK segera setelah proses evakuasi selesai. Mereka mencatat benjolan di bagian belakang kepala serta cairan keluar dari hidung dan mulut. Petugas membawa AZK ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan. Ayah dan ibu korban terus menangis selama perjalanan ke rumah sakit. Para tetangga ikut menenangkan keluarga dan membantu proses administrasi medis. Dokter melakukan tindakan cepat untuk memulihkan napas korban. Namun upaya medis tidak memberikan hasil sesuai harapan karena tubuh AZK kehilangan banyak oksigen saat berada di dalam sumur.
Imbauan dan Langkah Pencegahan
Kapolsek Karas AKP Danang Rahayu Winarno mengimbau masyarakat agar menutup semua sumur lama secara permanen. Ia menegaskan bahwa pemilik rumah harus memasang penutup kokoh dan memberi tanda peringatan di sekitar area berisiko. “Kami meminta warga terus mengawasi anak-anak mereka di sekitar rumah,” ujar Danang. Ia juga mengingatkan bahwa setiap keluarga perlu memeriksa kembali lingkungan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada lubang terbuka. Para tetangga kini bergotong royong memperkuat penutup sumur tua di wilayah itu agar insiden serupa tidak terjadi lagi.
Refleksi dan Pesan Kemanusiaan
Tragedi di Magetan ini menggugah kesadaran semua pihak tentang pentingnya kewaspadaan terhadap keselamatan anak. Orang tua perlu menjaga jarak aman antara anak dan area berbahaya seperti sumur, kolam, atau jurang. Kejadian ini menunjukkan bahwa kelalaian sekecil apapun dapat merenggut nyawa. Warga Desa Temboro kini berkomitmen memperketat pengawasan dan menutup seluruh sumur tidak terpakai. Semua orang berharap kejadian seperti ini tidak pernah terulang lagi di wilayah mana pun.
