beritakecelakaan.id – Minggu dini hari, sekitar pukul 03.45 WIB, sebuah Mitsubishi Pajero yang dikendarai remaja berusia 15 tahun menabrak dua rumah di kompleks permukiman Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kejadian bermula saat mobil melaju keluar dari Jalan Kuricang Raya menuju area perumahan. Saat memasuki kawasan rumah warga, pengemudi bermaksud memundurkan mobil. Namun, saat itu diduga ia malah salah menginjak pedal gas sehingga mobil melaju ke depan dan menyeruduk dinding pagar rumah warga di sisi kanan jalan. Akibatnya, dua pagar rumah mengalami rusak parah.
Menurut Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, kendaraan sempat mundur, kemudian bergerak ke depan lagi dengan kekuatan yang cukup untuk merusak tembok dan struktur pagar. Ia mengonfirmasi bahwa bagian depan atau pagar rumah menjadi korban dari dampak tabrakan tersebut.
Reaksi & Penyelesaian
Tak lama setelah insiden, pihak terkait segera melakukan pendekatan kekeluargaan. Pemilik rumah, pengemudi, orang tua, dan perangkat RT/RW setempat menggelar musyawarah. Mereka menyepakati untuk tidak membawa insiden ini ke jalur hukum.. Kedua belah pihak pun menandatangani surat pernyataan di depan ketua RT dan RW setempat sebagai bentuk itikad baik penyelesaian secara damai.
Kapolsek Bambang menegaskan bahwa penyelesaian melalui jalur kekeluargaan bersifat pilihan karena kerusakan relatif terjangkau dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Ia meminta pihak keluarga korban dan pengemudi untuk cepat menyelesaikan ganti rugi kerusakan agar tidak muncul konflik berkepanjangan.
Imbauan & Tanggung Jawab Orang Tua
Kapolsek juga mengimbau kepada orang tua agar lebih cermat memberikan izin kendaraan pada anak-anak. Ia menegaskan bahwa anak yang belum mempunyai kesiapan atau belum memahami cara mengemudi seharusnya tidak bebas menggunakan kendaraan bermotor, apalagi mobil. Kesalahan dalam kontrol pedal bisa menimbulkan dampak serius seperti peristiwa ini.
Lebih lanjut, Bambang menegaskan pengemudi harus mengendalikan kendaraan di area aman, bukan di kompleks perumahan dengan kecepatan tinggi. Ia meminta orang tua menunda memberi akses mobil sebelum anak benar-benar layak mengemudi.
Dampak & Pelajaran Penting
Beruntung, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa atau luka berat. Namun, kerusakan properti dan trauma psikologis bagi pemilik rumah pasti muncul. Insiden ini menjadi pengingat bahwa kelalaian kecil—seperti salah injak gas—dapat berakibat besar.
Penegak keamanan harus mengawasi area permukiman dan mengontrol kecepatan kendaraan dengan rambu serta batas kecepatan. Masyarakat harus waspada dan segera melapor ketika melihat pengemudi muda yang belum layak mengendarai mobil di kompleks.
Kesimpulannya, kecelakaan di Tangsel menegaskan pentingnya tanggung jawab, pengawasan, dan kesiapan dalam mengemudi. Meski diselesaikan dengan damai, insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tindakan preventif selalu diutamakan demi keamanan bersama.