beritakecelakaan.id – Pada Jumat malam, 19 September 2025, Rusia melancarkan salah satu serangan udara terbesar dalam beberapa minggu terakhir. Pasukan Rusia menembakkan sekitar 580 drone dan 40 rudal ke berbagai wilayah di Ukraina. Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Korban Jiwa dan Kerusakan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Di wilayah Dnipropetrovsk, satu orang tewas dan 26 lainnya luka-luka, dengan satu di antaranya dalam kondisi serius. Di Chernigiv, seorang pria berusia 62 tahun juga tewas akibat serangan drone. Selain itu, sekitar 20 bangunan tempat tinggal rusak di wilayah Khmelnytskyi, dan satu jenazah ditemukan saat pemadaman api di salah satu rumah.
Respons Ukraina dan Dunia Internasional
Zelensky mengecam tindakan Rusia sebagai upaya sengaja untuk menghambat proses perdamaian. Meskipun Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya terus berupaya memediasi, serangan ini menunjukkan tekad Rusia untuk melanjutkan agresinya. Ukraina mengeluarkan peringatan udara nasional dan meningkatkan kesiagaan di seluruh wilayah.
Tanggapan Rusia dan Situasi di Wilayah Lain
Sementara itu, Rusia mengklaim telah menangkis serangan “besar-besaran” Ukraina di wilayah Volgograd dan Rostov. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa sistem peringatan pertahanan udaranya berhasil mencegat dan menghancurkan 149 drone Ukraina dalam semalam. Namun, klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen.