beritakecelakaan.id, Badung – Sebuah hunian di Perumahan Permata Residence, lingkungan Gadon, Kelurahan Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, ambles saat hujan deras memicu banjir pada Rabu (10/9/2025).
Tim lapangan berobservasi pada Kamis (11/9/2025) dan menemukan rumah milik Hadnar Boelan (56) dan istrinya, Bewi Ratnawati Soenarjo (57), telah tergerus air sepenuhnya. Bahkan, bagian belakang rumah tetangga ikut ambles karena debit air sungai meningkat drastis.
Warga setempat melaporkan, Hadnar, Bewi, dan anak mereka, Riviere Timothy George Wicaksono Boelan (23), hilang terbawa arus. Petugas serta masyarakat setempat masih mencari ketiganya dengan dibantu alat berat dan menyisir tepi sungai.
Selain tiga korban tersebut, bencana banjir di Bali menelan 14 korban meninggal dan dua orang masih dalam pencarian. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyatakan, “Korban paling banyak terjadi di Kota Denpasar, sebanyak 14 orang meninggal dunia, dan dua masih dicari. Semalam jumlah korban masih 10 orang. Enam orang telah dicari, alhamdulillah.”
Menurut Suharyanto, banjir terjadi akibat curah hujan ekstrem yang sulit diprediksi. Empat kabupaten/kota terdampak cukup parah, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Jembrana, dan Gianyar.
Warga Mengungkap Detik-detik Rumah Ambles
Wayan Subawa, warga setempat, menyatakan, “Rumah Hadnar ambles sekitar pukul 02.20 WITA pada Rabu dini hari. Debit sungai awalnya kecil, tiba-tiba meluap hingga 3,5 meter karena bendungan di hulu Mengwi retak.”
Wayan menambahkan, penghuni perumahan berusaha menyelamatkan diri ke hulu. Namun, arus air tetap merusak rumah Hadnar. “Air tinggi mengikis bagian belakang rumah hingga semuanya ambles,” ujarnya.
Wayan juga menyoroti bahwa korban sempat memindahkan kendaraannya ke dalam rumah dan membuat story di ponsel sebelum rumah tenggelam. Sayangnya, mereka tetap terbawa arus.
Kisah Saimah Bertahan 5 Jam Bersama Bayi
Saimah (27) dan suaminya, Hendra (38), mengalami pengalaman menegangkan saat banjir melanda kos mereka di Jalan Siulan, Denpasar. Mereka mengungsi ke Posko Bencana Banjir Banjar Tohpati Kertalangu bersama kedua anak mereka yang berusia 6 tahun dan 4 bulan.
Saimah menjelaskan, “Saat tidur, air masuk ke kamar secara tiba-tiba. Suami langsung menggendong anak yang berusia 6 tahun dan meletakkannya di atas kompor agar aman. Kami berada di atas plafon selama lima jam menunggu evakuasi tim SAR.”
Hendra menambahkan, kondisi anak bungsu sempat sakit karena suhu tubuh tinggi, tetapi segera membaik setelah mereka berada di posko pengungsian. Meski ia tidak bisa bekerja, Hendra bersyukur seluruh keluarganya selamat. “Perasaan saya campur aduk. Jika anak-anak tidak selamat, saya lebih baik mati. Alhamdulillah semuanya selamat,” ujarnya.
Setelah evakuasi, Hendra berencana membawa keluarga tinggal di bedeng proyek sementara karena anak-anak trauma dan tidak mau kembali ke kos lama.
Upaya Penanggulangan Banjir dan Pencarian Korban
Tim SAR, warga, dan aparat setempat terus menyisir daerah terdampak banjir di Badung. Mereka mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi korban dan membersihkan puing-puing yang terbawa arus.
BNPB memastikan koordinasi dengan pemerintah daerah, posko pengungsian, dan pihak kesehatan berjalan lancar untuk memberikan bantuan cepat kepada korban banjir. Kepala BNPB menekankan, masyarakat harus tetap waspada karena curah hujan ekstrem masih berpotensi memicu banjir susulan.
Warga yang terdampak banjir mengungsi ke posko sementara, sambil menunggu rumah mereka aman untuk kembali. Sementara itu, pencarian tiga korban di Badung tetap berlangsung hingga seluruh korban ditemukan.
Banjir di Badung mengakibatkan kerusakan parah pada hunian dan menyebabkan beberapa orang hilang. Warga setempat berjuang bertahan dengan evakuasi cepat, tim SAR bekerja maksimal dengan bantuan alat berat, dan pihak berwenang terus memantau debit air untuk mencegah korban tambahan.
Cerita Saimah dan Hendra menunjukkan pentingnya kesigapan dan solidaritas masyarakat dalam menghadapi bencana. BNPB serta aparat lokal berkomitmen memastikan keselamatan warga dan mempercepat proses pencarian korban hingga seluruhnya berhasil diselamatkan.